Garap Maritime Broadband, Telkom Kuasai Patrakom

  • July 24, 2014
Alt

Jakarta (Indotelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) akhirnya memilih menguasai 80% saham  PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) guna masuk ke pasar maritime broadband.

“Kami akhirnya memilih mengambil 40% saham Patrakom dari Elnusa. Kita tak jadi melepas saham Telkom yang 40% di Patrakom, “ ungkap Direktur of Information Technology , Solution & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo kepada IndoTelko, Rabu (24/7).

Dijelaskannya, aksi koporasi tersebut dilakukan karena Patrakom selama ini  kuat di segmen mining, oil & gas juga maritime. “Mengingat Indonesia negara maritim, Patrakom  akan masuk ke maritime broadband,” jelasnya.

Dalam keterangan resmi  PT Elnusa Tbk (ELSA) dinyatakan perseroan  menjual 40% saham yang dimilikinya di  Patrakom ke Telkom  senilai Rp 45,6 miliar.

Total nilai transaksi  itu setara 2,23% dari total ekuitas perseroan sehingga  bukan merupakan transaksi material karena nilainya   tidak mencapai 20% dari ekuitas perseroan.

Jika transaksi ini berlangsung mulus, Telkom akan menjadi pemegang saham Patrakom 80%, sedangkan sisanya PT Tanjung Mustika 20%.

Elnusa dan Telkom telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham Patrakom pada 28 Juni 2013. Jika persyaratan perjanjian tersebut terpenuhi, Elnusa dan Telkom akan menandatangani akta jual beli secara notariil dengan harga dan jumlah saham yang telah disepakati dalam perjanjian.

“Penandatanganan akta jual beli akan segera dilaksanakan setelah Patrakom mendapatkan persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait perubahan kepemilikan saham dalam Patrakom,” kata Direktur Utama Elnusa Elia Massa dalam keterbukaan informasi ke  Bursa Efek Indonesia, Selasa (23/7).

Patrakom adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi yang diberikan hanya bagi perusahaan-perusahaan, bukan publik. Patrakom juga merupakan perusahaan penyelenggara telekomunikasi jaringan tetap tertutup.

Menurut KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan, nilai pasar wajar 40% kepemilikan saham pada Patrakom adalah Rp 44,739 miliar. Dengan demikian, harga jual 40% kepemilikan saham Patrakom sebesar Rp45,6 miliar adalah lebih tinggi dari nilai pasar wajarnya.

“Penjualan seluruh saham yang dimiliki Elnusa dalam Patrakom adalah sejalan dengan rencana jangka panjang kami untuk fokus pada bisnis inti dan menciptakan recurring income untuk sustainabilitas kinerja kami,” ujar manajemen Elnusa.

Secara terpisah, Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kemenkominfo Ismail ketika dihubungi mengakui adanya permintaan untuk mengaji akuisisi saham tersebut.

“Memang ada surat masuk untuk menilai akuisisi tersebut. Kita hanya lihat aspek administrasinya,” kata Ismail.

Dikatakannya, pasar dari jasa Very Small Aperture Terminal (VSAT) sangat terbuka selama ini dengan pertumbuhan yang menjanjikan.

Asosiasi Satelit Seluruh Indonesia (ASSI) sendiri mengkalkulasi  bisnis Vsat tetap menjanjikan di masa mendatang karena pemerintah memiliki program menyediakan akses telekomunikasi hingga ke pelosok.

VSAT dianggap cocok karena kondisi geografis Indonesia sangat sulit dijangkau dengan kabel di level backbone, akses dan transmisi.

ASSI memprediksi bisnis penyewaan satelit tumbuh sekitar 10% setiap tahun. ASSI mencatat  jumlah transponder saat ini mencapai 111 unit dengan nilainya mencapai Rp 5,75 triliun per tahun.

Sekadar catatan, Telkom sejak 2010 memiliki rencana untuk melepas 40% kepemilikan saham di Patrakom. Kala itu Telkom   telah  menunjuk PT Bahana Securities sebagai penasihat dalam rangka pelepasan dua anak usahanya itu dan  diperkirakan aksi korporasi itu  rampung pada triwulan-III 2010.

Alasan Telkom ingin melepas Patrakom kala itu karena bisnis yang dijalankan juga dilakukan oleh anak usaha lainnya seperti Metrasat yang juga menyewakan jasa VSAT.

Saat ini lisensi yang dimiliki Patrakom adalah Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Penyelenggaraan Jasa Akses Internet, Network Access Poin (NAP),  Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi, dan Siskomdat atau Penyelenggaraan Jasa Sistem Komunikasi Data.


Archive