Industri Migas akan Lirik Teknologi Digital

  • Maret 19, 2016
Alt
Jakarta (Indotelko) – Industri Minyak dan Gas (MIgas) diprediksi akan lebih serius berinvestasi di sektor teknologi digital seiring kian turunnya harga minyak dunia untuk meningkatkan nilai bisnis dan efisensi biaya.
 
Berdasarkan riset dari Accenture dan Microsoft Corp, dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun ke depan, 80% perusahaan migas akan berinvestasi sekitar 30% di teknologi digital.

Investasi ini didorong oleh keyakinan bahwa teknologi menciptakan organisasi yang lebih efisien dan cerdas serta berdampak ke pertumbuhan ekonomi.
 
"Teknologi informasi itu bisa mengurangi biaya. Akan banyak pemain dari sektor Migas investasi di Digital agar lebih kompetitif,” ungkap Country Managing director Accenture Indonesia, Neneng Goenadi, kemarin.

Diprediksinya investasi teknologi digital oleh perusahaan Migas tidak hanya fokus di upstream atau downstream saja, melainkan keduanya bisa memanfaatkan teknologi ini.

"Kalau di upstream kan orang mesti ke field jauh, sedangkan dengan digital oilfield, tidak semua harus  ke field. Tinggal tempatkan saja satu yang ahli di lapangan, yang lain memonitor dari tempat lain. sehingga itu yang membuat efisensi cost. Kalau di  downstream seperti mau isi bensin itu pakai aplikasi,” paparnya.

Lebih lanjut dikatakannya, dari survei ada sekitar 57% responden yang mengatakan telah berinvestasi untuk teknologi mobile. Angka ini naik dari tahun lalu yang hanya 49% dari responden yang berinvestasi di sektor mobile.

Salah satu solusi lainnya yang juga diinvestasikan untuk meningkatkan mobilitas, seperti internet of things (44%), cloud (38%), dan diharapkan dalam beberapa tahun ke depan investasi sudah mulai masuk sektor big data dan analitik.

Menurutnya, mobilitas, akselerasi bisnis dan kecepatan membuat keputusan menjadi alasan tertinggi mengapa para perusahaan responden memutuskan untuk berinvestasi untuk teknologi. Selain itu kemampuan analitik yang disuguhkan teknologi juga dipercaya dua pertiga atau tepatnya 66% responden sebagai salah satu unsur teknologi yang paling penting untuk mengubah kemampuan perusahaan.

Secara terpisah, Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin mengaku siap menangkap peluang dari sektor Migas tersebut.

“Untuk konektifitas kami punya semua. Patrakom selama ini sudah banyak bermain di maritime broadband. Sementara anak usaha seperti Telkomsigma dan Telkomtelstra juga memiliki sederet solusi yang bisa diandalkan untuk sektor Migas,” ungkap Awaluddin.

Arsip