Ini Program Telkom di Maritim Broadband untuk 2015

  • Januari 03, 2015
Alt

Jakarta (Indotelko) –  PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berencana melanjutkan langkahnya mendukung gagasan Poros Maritim yang diwacanakan Presiden Joko Widodo dengan memperdalam penetrasi maritim broadband.

 

“Infrastruktur dan ekosistem broadband akan mempercepat proses bisnis di Poros Maritim. Kami sudah memulai langkah membangun maritim broadband pada 2014, tahun ini penetrasinya akan ditingkatkan dengan sejumlah aksi kongkrit,” ungkap Direktur Enterprise and Business Services Telkom Muhammad Awaluddin kepada IndoTelko, kemarin.

 

Dijelaskannya, pertama menggarap segmen logistik maritime dengan fokus pada program Broadband Ports atau menyediakan infrastruktur broadband untuk pelabuhan dalam mendukung kelancaran proses logistik nasional.

Hingga akhir 2014 ada enam  pelabuhan yang telah disulap menjadi broadband port yakni  Belawan, Batam, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar,  dan Sorong. Dalam membangun broadband port yang disiapkan adalah infrastruktur dasar  seperti  broadband connectivity berbasis serat optic, seluler, access point wifi.

 

“Kita total investasi Rp 100 miliar untuk hardware, software, dan sarana pendukung lainnya di proyek yang sudah berjalan,” katanya.

 

Rencananya, pada tahun 2015 akan ditambah 18 pelabuhan lagi dengan fokus di penyediaan jaringan serat optik dan broadband akses point wifi. Selanjutnya akan ditambahkan aplikasi Indonesia Port Net (Inaportnet) dalam mendukung kecepatan utk pertukaran transaksi : arus dokumen, arus barang dan arus pembayaran.

 

Inaportnet  adalah portal elektronis yang terbuka dan netral untuk memfasilitasi pertukaran data dan informasi pada layanan kepelabuhanan secara cepat, aman, dan mudah. Portal ini terintegrasi dengan instansi pemerintah terkait, badan usaha pelabuhan, dan pelaku industri logistik untuk meningkatkan daya saing komunitas logistik Indonesia.  

 

Segmen kedua yang akan digarap Telkom adalah Maritime Fishery yang  fokus pada penyediaan infrastruktur broadband untuk komunitas perikanan dan kampung nelayan.

 

Di tahun 2014 sudah selesai dibangun 11 kampung nelayan berbasis teknologi informasi. Di tahun 2015 akan menyusul 22 pelabuhan perikanan yang dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta akan menyusul sekitar 50-an kampung nelayan dan pelabuhan perikanan lainnya.  

 

“Harapannya akan ada 100 Kampung Nelayan Digital di akhir tahun 2015 utk mendukung program 1.000 Kampung Nelayan pemerintah,” katanya.

 

Fokus terakhir yang akan digarap Telkom dalam mendukung poros maritim adalah  Maritime Defence dimana fokus pada penyediaan infrastruktur brodband di sektor pertahanan dan keamanan.

 

Saat ini sudah ada penyediaan fasilitas telekomunikasi di 11 pulau terluar yaitu Pulau Berhala, Pulau Marore, Pulau Fani, Pulau Nipah, Pulau Miangas dan Pulau Rondo. Masih tersisa lagi 5 pulau yang belum selesai, dan diperkirakan bisa diselesaikan di akhir Januari 2015 yaitu Pulau Sekatung, Fanildo, Bras, Dana, dan Batek.

 

“Program selanjutnya penyediaan fastel di pos-pos TNI AL di daerah terpencil dan daerah perbatasan dengan negara lain. Saat ini juga sedag dilakukan kajian penyediaan fastel dan fasilitas ICT lainnya untuk kapal-kapal TNI AL,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Telkom telah merintis bermain di infrastruktur maritime broadband dengan menguasai 100% saham Patrakom dan membentuk PT Integrasi Logistic Cipta Solusi (ILCS) dengan Pelindo II sejak beberapa tahun lalu.


Arsip